PENINGKATAN KESEHATAN SAHABAT DIABETES DI RS UNS

PENINGKATAN KESEHATAN SAHABAT DIABETES DI RS UNS

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik kronis berupa terjadinya hiperglikemia karena gangguan produksi insulin, kerja insulin, atau keduanya (American Diabetes Association, 2014). Indonesia menduduki peringkat 7 negara teratas dengan penderita diabetes terbanyak untuk populasi dewasa (20-79 tahun), yaitu sebanyak 10,7 juta orang. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah pada tahun 2030 (13,7 juta orang) dan 2045 (16,6 juta orang) (IDF, 2019). Diabetes melitus menjadi beban berat yang harus segera dicegah dan ditangani dengan kontribusi semua pihak karena termasuk penyakit kronis yang diderita seumur hidup, menurunkan kualitas hidup, serta membutuhkan biaya pengobatan dan perawatan yang besar (PERKENI, 2021).

Beban penyakit kronis di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Indonesia dapat berada di ambang epidemi apabila tidak ada kebijakan dan kontrol khusus untuk penyakit tidak menular, salah satunya adalah diabetes mellitus (DM) tipe 2.  Prevalensi diabetes melitus (DM) secara global terus meningkat hingga menjadi 3 kali lipat pada tahun 2030. Peningkatan ini sebenarnya telah diprediksi oleh World Health Organization (WHO) bahwa pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta dan dari International Diabetes Federation (IDF) di tahun 2045 akan mencapai 16,7 juta. Kondisi di Indonesia tidak jauh berbeda, volume kejadian yang tinggi tentu saja diikuti dengan beban biaya yang tinggi pula. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 oleh Kementerian Kesehatan, terjadi peningkatan prevalensi DM menjadi 10,9%. Terapi DM tipe 2 saat ini hanya mencegah progresifitas DM tipe 2 dan mencegah komplikasi yang lebih parah. Salah satu inti tatalaksana DM tipe adalah edukasi ke penderita DM tipe 2 untuk menjaga kadar gula darah, bagaimana diet yang baik, dan agar rutin selalu minum obat DM. Perhimpunan Sahabat Diabetes adalah Yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan. Yayasan ini memfokuskan aktivitas pada pasien dengan dengan DM tipe 2. Permasalahan yang dihadapi oleh Perhimpunan Sahabat Diabetes antara lain adalah kurangnya pengetahuan penderita DM tipe 2 terhadap penyakit DM tipe 2, obat-obatan, dan hal yang memperberat dan mengurangi penyakit, komplikasi penyakit, belum adanya buku bacaan yang secara awam bisa menjelaskan cara menggunakan obat, kurangnya jarum suntik yang didapatkan pada pasien DM tipe 2 dengan asuransi JKN, dan karena sakit yang dialami maka cenderung DM tipe 2 tidak bisa produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Solusi yang kami tawarkan adalah dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi Diabetes untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM tipe 2, membuat buku Panduan minum obat bagi penderita DM tipe 2, pemberian alat pemeriksaan gula darah, dan pemberian jarum insulin pada penderita DM tipe 2.

Langkah pengabdian yang akan dilakukan meliputi pengumpulan bahan dan materi, perencanaan, dan kegiatan inti.  Penyuluhan dan edukasi sebagai acara inti akan dilakukan pada tanggal 18 dan 25 maret 2022 dengan materi: mengenal DM tipe 2 dan gejalanya, mengenal obat-obatan DM tipe 2, olahraga dan aktifitas fisik pada DM tipe 2, komplikasi pada DM tipe 2. Sumbangan alat pemeriksaan gula darah, dan pemberian jarum insulin akan diberikan kepada Perhimpunan Sahabat Diabetes agar disalurkan pada Pasien DM tipe 2 yang membutuhkan. Buku Panduan minum obat bagi penderita DM tipe 2 dibuat dalam versi cetak yang akan diberikan kepada penderita DM tipe 2 dan versi PDF yang akan diunggah di google playstore dan bisa diunduh secara gratis bagi penderita DM tipe 2 di seluruh Indonesia.

Untuk menurunkan komplikasi DM dan tingkat keparahannya maka Riset Grup Hospital Based Reasearch mengadakan upaya peningkatan kesehatan sahabat diabetes. Langkah langkah yang dilakukan meliputi penyuluhan, penyebaran brosusr dan leaflet, senam kaki diabetes, dan pembuatan buku panduan diabetes