Skip to content

Program Studi

Ilmu Penyakit Dalam

SESI LIVE INSTAGRAM DENGAN TEMA “TALKSHOW SEPUTAR BULAN RAMADHAN BAGI PENDERITA AUTOIMUN”

Pada awal April 2022 ini Divisi Reumatologi Bagian Penyakit Dalam FK UNS mengadakan live Instagram bertemakan “Talkshow Seputar Bulan Ramadhan bagi Penderita Autoimun”. Pembawa acara pada sesi live ini adalah odapus yang akrab disapa Mbak Prita dengan narasumber DR. Dr. Arief Nurudhin, Sp.PD-KR. Acara ini berlangsung sekitar 30 menit dan banyak membahas mengenai topik-topik yang berkaitan dengan cara-cara menjalankan ibadah puasa bagi penderita autoimun.

Moderator Mbak Prita dan Narasumber DR. Dr. Arief Nurudhin, Sp.PD-KR pada sesi live Instagram bersama penderita autoimun

Dalam kesempatan ini, banyak pertanyaan dari peserta live Instagram mengenai makanan apa saja yang boleh maupun yang harus dihindari oleh para penderita autoimun. Berkenaan dengan hal tersebut, Dokter Arief menyatakan “Untuk makanan bagi penderita autoimun sifatnya sangat individual, dalam arti suatu makanan yang baik bagi seorang odapus, belum tentu dapat diterima dengan baik oleh odapus lainnya. Oleh karena itu, sulit bagi para klinisi untuk membuat suatu guideline mengenai makanan apa saja yang boleh dan wajib dihindari oleh penyintas autoimun.” Beliau juga mempertegas,”Secara garis besar, untuk pola makan yang sehat lebih dianjurkan, misalkan membatasi karbohidrat berlebih, makanan yang banyak mengandung pengawet, dan juga gorengan.”

Penyintas autoimun juga mendapatkan tips dan trik berkenaan dengan cara menjalani ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Dokter Arief menyarankan memperbanyak konsumsi air putih saat berbuka puasa dan sahur, mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan berbuka puasa, tetap aktif melakukan rutinitas fisik selama berpuasa, dan tentunya memperbanyak amalan ibadah selama Ramadhan.

Kepala Divisi Reumatologi ini menekankan bahwa perlu diperhatikan kondisi tubuh penyintas autoimun sebelum berpuasa, dan jika memungkinkan akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani. Hal ini berkenaan dengan aktivitas penyakit autoimun apakah cukup stabil dan aman untuk berpuasa, kemudian aturan minum obat selama berpuasa serta kapan sebaiknya tidak berpuasa. Beliau berpesan bahwa bagi yang mampu melaksanakan ibadah puasa, kondisi berpuasa ini membawa banyak manfaat antara lain memperbaiki kerja usus, mengurangi peradangan sel-sel tubuh sehingga mengendalikan penyakit autoimun, dan membantu regenerasi sel.

Penulis: Desy Puspa Putri,dr., Sp.PD.

Editor: Nurhasan Agung Prabowo,dr.,Sp.PD.,M.Kes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *